Alhamdulillah, Sekolah Master Punya Kontener Baru

Bahagia itu sederhana, sesederhana melihat senyum mereka dan mendengar tawa mereka 🙂 #savemschool #groupm #powerofone #indonesia

Rendi Ismail

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=LYoknAeZUB8]

Depok – Sekolah gratis yang dikenal karena lokasinya yang berada di sekitar terminal Depok dan ruangannya yang berasal dari kontener, kini sudah mulai kembali bernafas lega setelah adanya penggusuran sekolah master oleh pemerintah depok ntuk pembangunan jembatan di sekitar terminal. Karena sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Bina Insan Mandiri (YABIM), kini telah menerima kontener baru dari GroupM (Advertising Agency). Penyerahannya sendiri pun dilakukan di Sekolah Master, Depok pada 28 Februari 2015.

Selain acara penyerahan Kontener yang berjumlah 4 tersebut, GroupM juga memberikan sejumlah hiburan kepada anak-anak disana dan tak lupa juga jajanan-jajanan gratis juga disediakan oleh pihak panitia, yakni GroupM dan Sekolah Master.

“Sebenarnya program ini merupakan program tahunan yang dimiliki oleh GroupM, jadi setiap tahunnya program yang kami miliki berbeda konsepnya. Nah,program yang bisa membangun emosional orang itu adalah pendidikan, kesehatan, dan anak-anak. Sehingga kami menggabungkan konsep anak-anak dan pendidikan untuk program kami kali ini, dan terpilihlah sekolah master sebagai lokasi yang tepat untuk menerima bantuan berupa pembangunan kelas baru yang akan di gusur (PAUD dan TK),” Jelas Noval , Ketua panitia dari pihak GroupM, ketika disinggung tujuan dari bantuan ini.

Juga ditambahkan oleh Sugeng, selaku perwakilan dari Sekolah Master “Kami mengucapkan juga mengucapkan terima kasih kepada pihak GroupM yang masih memperhatikan kondisi dari sekolah master kini yang nantinya akan digusur untuk fasilitas umum dan sosial yang dimiliki oleh terminal depok, yang kini di tempati sebagai tempat belajar untuk adik-adik di kelas SMP dan PAUD,” Tukas sugeng.

Setelah serah terima kontener tersebut, nantinya akan digunakan untuk ruang belajar adik-adik SMP. Dikarenakan, banyaknya jumlah siswa-siswi yang sedang menempuh pendidikan Paket B (SMP terbuka). (STM/foto Istimewa)